Liburan ramadhan saya isi dengan mengendarai si Bety motor metic Xeon dari Yahama. Berhubung kali ini saya berada di Aceh pidie jaya maka tujuan melancong saya tak lain di sekitaran pulau sumatera.
Nah, untuk awal bulan ramadhan pilihan saya jatuh di Medan. Kota metropolitan ketiga di indonesia.
Awal rencana keberangkatan kami, kami bertanya kepada ssemua oranh mengenai Medan. Dan yang saya dapat adalah berita yang aduhai, bikin semangat jalan ke medan super kendor. Mulai dari bentrokan di perbatasan, adanya sering pelemparan batu saat melewati perbatasan, personil militer yang berceceran yang siap memeriksa dengan ketat. Sampai sampai saking tidak percayanya, saya mencari berita itu sendiri dan ketemulah bebebrapa pengalaman, dan berita yang ceritanya sama dengan orang-orang beritahukan.
Dan gimana???? Gue Nekat meennnn....
Temen gue ini kebetulan punya saudara di Medan, tapi dia belum pernah ketemu karena paman dia ini gak pernah pulang ke jawa, automatis gue was was, dia aja keluarganya gak kenal, apalagi gue yang hanya butiran debu ini.
Dengan berbagai kesiapan, gue berangkat sama (oenni) temen yang udah gue angep kakak sendiri, dari Pidie jaya (leung putu) jam 4.15 dini hari cus bersama si Bety. Selama di jalan kita hanya berhenti di mushola dan masjid untuk sholat subuh dan duhur yang lain berhenti untuk beli minumnya si Bety.
Perjalanan sangat amat mulussss,. Hanya ketika subuh bus bus besar dari arah medan, astagfirullah jalannya kayak jalan nenek moyang dia aja.
Perbatasan kelapa sawit yang panjang dan penuh dengan isu isu, Alhamdulilah, kami lebih takut di area jalan batu-pujon jawa timur. Ini mah bukan apa apa ya, sepertinya isu isu yang ada di berita, di omongan orang sepertinya itu masa lalu ketika masa konflik.
Untuk penduduk aceh dan medan, insyaallah perbatasan sekaran sudah aman, sudah damai. Alhamdulilah, jadi kalo mau bepergian ke aceh atau ke medan udah bisa tenang.
Note: bepergiannya siang hari saja ya....
Sampai di Medan... pukul 16.00 . Wowww.... seharian gue di jalan, sumpah lelah, tapi bangga bisa sampai di tanah batak. Kenapa? Karena saya bisa buktikan bahwa kita bisa. Alhamdullilah berkat lindungan Tuhan.
Hari ini, saya akan mengelilingi sudut-sudut Medan, semoga dapat foto foto keren yang bisa di pamerin di sosmed. Tunggu tulisan berikutnya yaa...
Oh iya, si Bety alhamdulilah sehat sampai di medan, cuma agak meriang hanya tinggal di kasih sentuhan sedikit, jadilah kita pergi ke Samosir rabu nanti, tunggu juga tulisannya ya.
Nah, untuk awal bulan ramadhan pilihan saya jatuh di Medan. Kota metropolitan ketiga di indonesia.
Awal rencana keberangkatan kami, kami bertanya kepada ssemua oranh mengenai Medan. Dan yang saya dapat adalah berita yang aduhai, bikin semangat jalan ke medan super kendor. Mulai dari bentrokan di perbatasan, adanya sering pelemparan batu saat melewati perbatasan, personil militer yang berceceran yang siap memeriksa dengan ketat. Sampai sampai saking tidak percayanya, saya mencari berita itu sendiri dan ketemulah bebebrapa pengalaman, dan berita yang ceritanya sama dengan orang-orang beritahukan.
Dan gimana???? Gue Nekat meennnn....
Temen gue ini kebetulan punya saudara di Medan, tapi dia belum pernah ketemu karena paman dia ini gak pernah pulang ke jawa, automatis gue was was, dia aja keluarganya gak kenal, apalagi gue yang hanya butiran debu ini.
Dengan berbagai kesiapan, gue berangkat sama (oenni) temen yang udah gue angep kakak sendiri, dari Pidie jaya (leung putu) jam 4.15 dini hari cus bersama si Bety. Selama di jalan kita hanya berhenti di mushola dan masjid untuk sholat subuh dan duhur yang lain berhenti untuk beli minumnya si Bety.
Perjalanan sangat amat mulussss,. Hanya ketika subuh bus bus besar dari arah medan, astagfirullah jalannya kayak jalan nenek moyang dia aja.
Perbatasan kelapa sawit yang panjang dan penuh dengan isu isu, Alhamdulilah, kami lebih takut di area jalan batu-pujon jawa timur. Ini mah bukan apa apa ya, sepertinya isu isu yang ada di berita, di omongan orang sepertinya itu masa lalu ketika masa konflik.
Untuk penduduk aceh dan medan, insyaallah perbatasan sekaran sudah aman, sudah damai. Alhamdulilah, jadi kalo mau bepergian ke aceh atau ke medan udah bisa tenang.
Note: bepergiannya siang hari saja ya....
Sampai di Medan... pukul 16.00 . Wowww.... seharian gue di jalan, sumpah lelah, tapi bangga bisa sampai di tanah batak. Kenapa? Karena saya bisa buktikan bahwa kita bisa. Alhamdullilah berkat lindungan Tuhan.
Hari ini, saya akan mengelilingi sudut-sudut Medan, semoga dapat foto foto keren yang bisa di pamerin di sosmed. Tunggu tulisan berikutnya yaa...
Oh iya, si Bety alhamdulilah sehat sampai di medan, cuma agak meriang hanya tinggal di kasih sentuhan sedikit, jadilah kita pergi ke Samosir rabu nanti, tunggu juga tulisannya ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
TINGGALKAN KOMENTAR ANDA!