SIG

BUFFERING



LAPORAN 2
Aplikasi Sistem Informasi Geografis
dengan Arcview 3.3
Yang diampu oleh Ferryati Marsitoh, S.Si., M.Si







Oleh
Anita Kumala Dewi (GEO. 2011A)
NPM: 110401050001



UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN GEOGRAFI




LATAR BELAKANG


         Proses Buffer merupakan contoh dalam subsistem manipulasi serta analisis data. Buffer bisa dilakukan dengan menggunakan Software Arc Info. Tetapi pada kasus kali ini software yang bisa digunakan dalam SIG, antara lain Software Arc View. Dengan menggunakan software ini, proses buffer bisa dilakukan lebih cepat.

 Fungsi pada buffer yaitu membuat poligon baru berdasarkan jarak yang telah ditentukan pada data garis atau titik maupun poligon. Sehingga ketika kita akan melakukan buffer terhadap jarak sungai 100 meter, menggunakan fasilitas buffer yang kita pilih, kemudian komputer akan mengolah sesuai perintah kita.

         Dalam proses buffer, software yang digunakan mempunyai kemampuan untuk mengukur jarak. Oleh karena itu, pada subsistem manipulasi dan analisis data juga dapat dilakukan operasi pengukuran seperti pengukuran jarak.





TUJUAN

1.      Mahasiswa dapat melakukan proses buffering serta menyelesaikan 2 kasus berikut:
a.       Rumah sakit di kota Jakarta Pusat memiliki incinerator untuk membakar limbah B3 yang berupa padatan. Pada kondisi tertentu, asap hasil pembakaran dari incinerator akan tersebar hingga radius 1 Km. maka daerah mana saja yang rentang terhadap paparan asap incinerator.

b.      Berdasarkan peraturan kementrian lingkungan hidup, maka rumah sakit tidak boleh membuang limbah disungai melainkan dengan mengolahan lanjut. Dalam kaitannya dengan peraturan tersebut indifikasi rumah sakit yang berpotensi membuang limbahnya ke sungai Ciliwung dengan kisaran jarak 200m dari sungai.


DASAR TEORI


          Operasi  buffer  di  dalam  ArcView  bukanlah  bagian  dari Geoprocessing, namun buffer  merupakan salah satu analisis  spatial yang sering  digunakan.. Buffering merupakan kegiatan membuat kenampakan baru disekitar kenampakan yang sudah ada. Buffering menggambarkan area tertutup (polygon) pada jarak tertentu pada bentang kenampakan tertentu.

            Buffering mempunyai fungsi yaitu dapat mengidentifikasi daerah yang terdapatdisekitar kenampakan geografis. Buffering juga dapat mengidentifikasi atau memilih kenampakan yang termasuk di dalam atau berada di luar daerah buffer. Selain itu buffering juga dapat digunakan untuk menyediakan ukuran perkiraan yang dekat dengan suatu kenampakan.

Buffering memiliki cara kerja. Cara kerja buffering yaitu:
1.      Dapat memeproses algoritma matematika untuk mengidentifikasi ruang yang berada disekitar bentang kenampakan
2.      Kenampakan yang dipilih untuk buffering harus melalui beberapa proses seleksi dan pertimbangan
3.      Jarak buffer dapat berasal dari input langsung, dari atribut dan dari data lainnya
4.      Sebuah garis dapat digambar dalam banyak arah disekitar kenampakan yang terpilih hingga terbentuk sebuah polygon yang solid
5.      Sebuah basisi data yang mengandung dat mengenai buffer dihasilkan setelah polygon buffer selesai terbentuk.

          Buffer biasanya digunakan untuk mewakili suatu jangkauan pelayanan ataupun luasan yang diasumsikan dengan jarak tertentu unutk suatu kepentingan analisis spatial. Buffer dapat dilakukan untuk tipe feature polygon, polyline maupun point.





METODE

1.      ALAT DAN BAHAN
·         ALAT :
Laptop: Operating system       : Windows 7 Ultimate 32-bit
             Language                   : English
             System Manufactur    : Toshiba
             System Model           : Satelite C640
             BIOS                        : InsydeH20 Version 1.50
             Processor                  : Intel(R) Pentium® CPU
             Memory                    : 1024 MB RAM
Printer IP2770 Canon
Aplikasi Arcview

·        BAHAN:
a.       Data Point Rumah Sakit (.dbf/.sbn/.sbx/.shp/.shx)
b.      Data Line Sungai Ciliwung (.dbf/.sbn/.sbx/.shp/shx)

2. CARA YANG DIGUNAKAN


Langkah-langkah dalam melakukan Buffering untuk menyelesaikan kasus kali ini yaitu dengan cara sebagai berikuta:

Langkah pertama yang harus dilakukan yaitu membuka aplikasi Arcview 3.3
        
        Setelah Aplikasi Arcview terbuka, maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah memenggil data point serta data line rumah sakit dan sungai ciliwung yang telah disediakan sebelumnya.






Setelah kedua data selesai dipanggil langkah selanjutnya yaitu memunculkan peta dengan cara
klik VIEW--> PROPERTIES 








Maka akan muncul kotak dialoq seperti dibawah ini, 
isikan pada map units yaitu meter, sedangkan distance kilometer dan 
klik OK. Maka skala akan muncul seperti gambar dibawah ini.








Langkah berikunya yaitu mengaktifkan extension untuk bufferingnya dengan cara
Klik FILE --> EXTENSION Maka akan muncul kotak dialoq seperti ini,

Pada kotak dialoq tersebut centang XTool 6/1/01 lalu tekan OK








Maka muncul kotak dialoq seperti ini, yang harus dilakukan sekarang yaitu isikan seperti berikut:
1. Meter
2. Kilometer
3. Kilometer
4. Both Acres and Hectares
5. no
6. yes

Setelah selesai klik SAVE DEFAULT --> OK kemudian CLOSE
Maka akan muncul fungsi Xtools.

Langkah selanjutnya yaitu menyelesaikan kasus, untuk kasus pertama yaitu melakukan buffering untuk radius 1km pada setiap rumah sakit di kota jakarta. Langkah pertama yaitu klik XTOOLS --> BUFFER SELECTED FEATURES maka akan muncul kotak dialoq seoeri ini,


pilih METERS

pilih Rumah sakit




simpan dengan nama file sesuai kebutuhan!

pilih Buffer Distance untuk menyatakan jarak

Isikan 1000 untuk menyatakan 1Km

pilih CONTIGUOUS --> OK
Maka hasilnya akan terlihat seperti gambar di bawah ini,


Setelah kasus pertama selesai, maka untuk kasus kedua  langkahnya sama dengan kasus pertama yaitu hal pertama yang harus dilakukan yaitu.
klik XTOOLS --> BUFFER SELECTED FEATURES
kemudian akan muncul kotak kotak dialoq berikut:



isikan METER





 
    pilih SUNGAI CILIWUNG



letakkan atau simpan file sesuai dengan kebutuhan!

pilih BUFFER DISTANCE

isi 200 untuk menunjukkan jarak 200 meter

pilih LINE

pilih CONTIGUOUS --> OK


Maka hasilnya akan seperti gambar berikut:

Jika proses petama dan kedua diaktifkan secara bersamaan maka akan menampakkan seperti pada dibawah ini,

jika dilihat maka terdapat 4 rumah sakit yang berpotensi untuk membuang limbah pada sungai ciliwung. hal ini dapat dilihat dari data atribut berikut:

rumah sakit yang berpotensi membuang limbah pada sungai ciliwung ditunjukan dengan warna kuning pada data atribut di samping.














HASIL

1. LAMPIRAN 1: Hasil buffering Rumah sakit di Jakarta Pusat
2. LAMPIRAN 2: Hasil buffering Sungai Ciliwung
3. LAMPIRAN 3: Hasil buffering rumah sakit dan Sungai Ciliwung di Jakarta Pusat
4. LAMPIRAN 4: Data Atribut Rumah sakit yang memiliki potensi menyemari sungai Ciliwung



PEMBAHASAN
           
           Rumah sakit di Kota Jakarta Pusat memiliki incinerator untuk membakar limbah B3 yang berupa padatan. Biasanya limbah medis yang berasal dari kegiatan di rumah sakit. Bentuknya terdapat berupa padat maupun cair. Limbah ini dapat berupa potongan badan manusia, sisa darah, cairan tubuh, botol infus bekas pakai, selang infus bekas pakai, sisa antibiotik, sisa obat serta obat kedaluarsa, jarum suntik bekas pakai, cairan radioaktif, maupun buangan laboratorium. Macam-macam limbah medis tersebut mudah meledak, terbakar, reaktif, beracun, dan korosif.

            Limbah medis lebih berbahaya dibandingkan jenis limbah lainnya karena Ada kandungan mikroorganisme patogen yang dapat mengakibatkan infeksi, zat kimia beracun, dan zat radioaktif.

            Pada kondisi tertentu incinerator tidak dapat bekerja dengan maksimal. Proses pembakaran makin tak sempurna dengan tak berfungsinya blower (pengarah asap ke cerobong asap), sehingga asap hasil pembakaran ke luar melalui pintu incinerator yang tidak tertutup dan beberapa celah rongga incinerator. Semisal lainnya, kondisi tersebut diperparah dengan cerobong asap incinerator yang tingginya hanya satu meter. Dalam keadaan-keadaan seperti itu asap yang akan tersebar hingga radius 1 km. Hal ini akan mencemari lingkungan disekitar serta makin besarnya kemungkinan warga yang berada pada radius 1Km yang akan terkontaminasi oleh hasil pengolahan limbah yang tidak sempurna. 

           Diperoleh dari hasil Buffering, hanya RS AL Mintoharjo dan RS Mitra Kemayoran yang terpisah dan yidak membuat pola gabungan dengan rumah sakit lain dalam menyumbang limbah asap. Selebihnya yaitu 22 rumah sakit 20 diantaranya membentuk pola gabungan setelah dilakukan proses buffering. Dimana artinya sebagian besar daerah di Jakarta Pusat yaitu hampir 80 % terkena asap hasil pembakaran dari incinerator. Jika dilihat, hasil buffering rumah sakit yang membuat pola gabungan tersebar di sekitar bahkan seluruh wilayah yang dimulai dari Gambir, Menteng, Senen, Johar Baru, Cempaka Putih dan berakhir di Johar baru. Artinya, warga yang berada atau bertempat didaerah tersebut berpotensi terkontaminasi.

            Berdasarkan peraturan pemerintah No. 18 tahun 1999, limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkugan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.

            Dalam kasus lain yang dapat terjadi yaitu ketika alat pemercikan api otomatis pada incinerator rusak, kemudian menggantinya dengan kompos dan bahan bakar solar untuk proses pembakaran. Maka abu hasil pembakaran tak bisa hancur secara sempurna. Limbah medis padatan seperti jarum tak bisa lebur namun hanya patah-patah saja, sedangkan limbah botol hanya pecah. Maka ketika hasil pembakaran tersebut ditimbun pada septic tank dan kemudian septic tank hanya berukuran 2X3 meter. Maka tak mungkin septic tank bisa menampung abu limbah medis padatan yang notabene tak bisa hancur secara sempurna. Maka potensi untuk membuang limbah hasil pembakaran pada sungai ciliwung akan semakin besar.

            Rumah sakit yang berpotensi dalam membuang hasil limbah medis berupa padatan bahkan cairan yaitu rumah sakit dengan kisarab jarak 200 meter dari sungai ciliwung. Rumah sakit ini diantaranya yaitu RSCM, RS Menteng Mitra, RS PGI Cikini, RSB Tambak. Keempat rumah sakit tersebut berada pada radius 200 meter dari sungai ciliwung. Jika keempat atau salah satu dari keempat rumah sakit tersebut membuang limbah padatan hasil pembakaran ke sungai Ciliwung maka rumah sakit tersebut telah melanggar peraturan kementrian lingkungan hidup.

            Kementerian Lingkungan Hidup dan BPLHD (Badan Pengawasan Lingkungan Hidup Daerah) DKI Jakarta bekerjasama meningkatkan pengawasan terhadap pembuangan limbah industri ke sungai karena akan semakin membebani derita masyarakat. Dimana yang telah dikatakan oleh Deputi Pengendalian Dampak Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup, Ir. Isa Karmisa Ardiputra bahwa “Berdasarkan Peraturan Pemerintah PP 82/2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, perusahaan yang tidak mengolah limbah industri dengan benar dan mencemari lingkungan akan dibawa ke pengadilan.” 




KESIMPULAN

            Dari hasil buffering, maka diperoleh hasil bahwa terdapat 4 (empat) rumah sakit yang memiliki potensi untuk membuang limbah pada sungai ciliwung. Rumah sakit ini diantaranya yaitu RSCM, RS Menteng Mitra, RS PGI Cikini, RSB Tambak. 

            Selain itu hasil buffering membentuk pola gabungan yang mana menyatakan bahwa keseluruhan Jakarta Pusat tercemar oleh asap hasil pembakaran limbah rumah sakit. Pola gabungan ini terbentuk dari sisi Barat Jakarta pusat mengelompok di tengah dan sisi selatan Jakarta selatan dan berakhir di sisi Timur Jakarta Pusat dan tedapat beberapa rumah sakit di utara dan paling selatan Jakarta Pusat yang tidak membentuk pola melainkan terbuffer sendiri.





DAFTAR PUSTAKA

A, Eny., H. Tri. 2012. Memanipulasi dan Analisis Data. (Online)
         (http://ssbelajar.blogspot.com, diakses 1 Maret 2014)
Mada, Yoda. 2012. Analisis Peruntukan Menggunakan. (Online)
         (http://yodymada.blogspot.com, diakses 1 Maret 2014)
____. 2003. Peringatan Keras buat Pembuang Air Limbah (Online)
(http://www.menlh.go.id/peringatan-keras-buat-pembuang-air- limbah/#sthash.pvI6RURR.dpuf, diakses 3 Maret 2014)
____. 2008. Incinerator. (Online)
        (indoincinerator.blogspot.com diakses 3 Maret 2014)






1.      LAMPIRAN 1: Hasil buffering Rumah sakit di Jakrta Pusat







2.      LAMPIRAN 2: Hasil buffering Sungai Ciliwung









3.      LAMPIRAN 3: Hasil buffering rumah sakit dan sungai ciliwung di Jakarta Pusat









4. LAMPIRAN 4: DATA ATRIBUT RUMAH SAKIT DI DALAM BUFFERING SUNGAI CILIWUNG



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TINGGALKAN KOMENTAR ANDA!