Selasa, 31 Mei 2016

Planning vocation on Medan

     Juni 2016, rencana kami ingin mengunjungi ibukota terbesar di luar jawa yaitu MEDAN. Rencananya neyh saya dan teman saya (unni) pangilan sayang saya akan melakukan perjalanan ke Medan sebelum masa dinas di Aceh ini berakhir pada juni nanti.
     Banyak pemikiran, omongan dari masyarakat Aceh mengenai kota Medan. Makslumlah kami sering mengeruk informasi sebelum berangkat menuju ke tempat yang ingin kami kunjungi.
     Saya merupakan salah satu peserta SM3T malang yang telah melakukan perantaun di Aceh selama 9 bulan. Dan sebentar lagi akan pulang. Senangnya....
 Oke, balik lagi ke rencana jalan jalan saya. Banyak omongan darimwarga aceh yang membuat saya takut untuk mengunjungi Medan. Rencananyak kita akan mengunjunhi medan dengan menggunakan sepedah motor dengan plat nomor BL.
Udah keliatan kan kalo saya udah nulis BL berarti plat ini yang merupakan ketakutan saya (khususnya) why???? Krn di sini plat nomor BL katanya.... di permasalakan di daerah medan. Dengan kelengkapan surat dan setertib apapun kamu kalo sudah pakai plat BL (langsung tilang) (denda). Itu pemaparan dari orang Aceh dan artikel artikel yang sengaja saya cari. Dan ternyata plat BL merah milik pemerintah juga tak luput dari razia. Dan konon, polisi medan hanya mencari cari masalah meski kita tidak memiliki kesalahan.

Saran:
Meskipun kota medan sudah dikatakan kota besar, sikap ramah tamah kepada pengunjung harus di terapkan, kenapa??? Karena pariwisata merupakan sumber utama pemasukan daerah bukan? Bayangkan kalo kamu pemilik kota medan, kaya akan tempat pariwisata namun tersebar kabar jika kalian tidak ramah bahkan lebih ke sikap mendiskriminasi.

Cerita selanjutnya masih tentang medan, saya akan ulas sesampainya saya di Medan. Dan apakah saya bisa lolos di setiap razia polisi medan dengan menggunakan plat BL? Tunggu cerita selanjutnya.

Salam cerdas Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TINGGALKAN KOMENTAR ANDA!